tag:blogger.com,1999:blog-67710065608573199412024-03-05T00:51:12.864-08:00BAWASLU SULAWESI TENGAHAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/09489238461630928428noreply@blogger.comBlogger61125tag:blogger.com,1999:blog-6771006560857319941.post-26681297122261091092017-06-20T10:54:00.001-07:002017-06-20T10:54:42.606-07:00Life Is Wonderful – “Berani Menyuarakan Kebenaran”<a href='http://www.nomor1.com/bawassul31/life-is-wonderful-8211-8220-berani-menyuarakan-kebenaran-8221.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/31.jpg' alt='Life Is Wonderful – “Berani Menyuarakan Kebenaran” Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>“If people would dare to speak …, there would be a good deal less sorrow in the world a hundred years hence. – Jika orang-orang berani bicara …, dipastikan kesedihan di dunia ini akan berkurang bahkan dalam seratus tahun berikutnya.”
Samuel Butler, The Way of All Flesh.</p>
<p>Beberapa waktu yang lalu saya membaca sebuah kisah nyata yang terjadi di Cina tentang kecelakaan tragis di area Tiger Taming Hill. Kisah nyata tersebut mengungkap detik-detik sebelum kecelakaan terjadi. Berawal ketika 3 begundal yang kejam dan bengis memaksa seorang wanita sopir bis untuk melakukan tindak asusila.</p>
<p>Sementara itu sebagian besar penumpang tidak sedikitpun peduli. Hati nurani mereka seakan tertutup rapat. Namun ada seorang pria paruh baya yang berusaha melawan keganasan para begundal itu dengan sekuat tenaga dan berteriak kepada rekannya sesama penumpang agar mau menolong. Tetapi usahanya sia-sia, karena tak satupun diantara para penumpang itu bergeming. Sehingga pria itupun terjungkal kesakitan setelah dihajar oleh 3 begundal.</p>
<p>Setelah diperlakukan tidak senonoh, si sopir cantik itu justru berubah menjadi bersikap aneh. Ia tidak menunjukkan kesedihan, namun berlaku kasar kepada pria yang tadi berusaha menolongnya. Dengan nada suara keras sopir wanita tersebut balik mengusir pria tadi agar segera turun dari bis dan mengancam tidak akan mengemudikan bis bila pria tersebut nekat bertahan.</p>
<p>Pria ter <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/bawassul31/life-is-wonderful-8211-8220-berani-menyuarakan-kebenaran-8221.htm'>Life Is Wonderful – “Berani Menyuarakan Kebenaran” Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09489238461630928428noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6771006560857319941.post-21857847614174187892017-04-16T04:28:00.001-07:002017-04-16T04:28:04.126-07:00Wiro Sableng #102 : Bola Bola Iblis<a href='http://www.nomor1.com/bawassul31/wiro-sableng-episode-102-bola-bola-iblis.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/10.jpg' alt='Wiro Sableng #102 : Bola Bola Iblis Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a>WIRO SABLENG<br><br>
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212<br><br>
Karya: Bastian Tito<br><br>
Episode : PETUALANGAN WIRO DI LATANAHSILAM<br><br>
SATU<br><br>
Tiga orang lelaki bertelanjang dada memacu tunggangan mereka, menghambur menyeberangi sungai berair kehijauan. Ikan-ikan dalam sungai yang tengah berenang menikmati kesejukan alam pagi terkejut berlompatan ke permukaan air. Binatang tunggangan tiga orang tadi bukanlah kuda melainkan tiga ekor kadal raksasa berkulit coklat berkilat. Setiap telinga mereka ditarik binatang-binatang itu keluarkan suara menguik aneh lalu berlari lebih kencang.<br>Pada saat matahari muncul lebih tinggi di balik bukit hijau di sebelah timur, tiga penunggang kadal raksasa berhenti di sebuah bangunan tinggi terbuat dari batu berwarna merah. Ketiganya memandang ke arah sebuah jendela di ketinggian bangunan. Di belakang jendela tampak tegak seorang perempuan masih sangat muda, berambut hitam yang diberi hiasan sederet sunting. Di wajahnya yang cantik tapi pucat terpancar bayangan keletihan dan juga rasa gelisah. Sejak kemarin pagi dia berada di belakang jendela itu. Menatap ke arah jalan kecil yang membelah kawasan penukiman. Tadi malam boleh dikatakan dia sama sekali tidak bisa memicingkan mata. Orang yang ditunggunya tak kunjung datang. Ketika di jalan di bawah sana tiga penunggang kadal coklat muncul, sepasang mata perempuan di bangunan tinggi membuka besar-besar <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/bawassul31/wiro-sableng-episode-102-bola-bola-iblis.htm'>Wiro Sableng #102 : Bola Bola Iblis Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09489238461630928428noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6771006560857319941.post-87782841408629507462017-04-12T04:54:00.001-07:002017-04-12T04:54:23.929-07:00Menjelang Ujian Tengah Semester<a href='http://www.nomor1.com/bawassul31/menjelang-ujian-tengah-semester.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/1.jpg' alt='Menjelang Ujian Tengah Semester Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Deni duduk termenung di meja belajarnya. Jam dinding menunjuk angka 4. petang ini, Ia berniat akan belajar semaksimal mungkin. karena besok akan diadakan UTS atau ujian tengah semester akan dilaksanakan serentak di seluruh SMA di DKI Jakarta. Deni tampak bingung mau mulai belajar darimana. Langsung saja ia membuka tas dan ternyata ada soal ulangan tahun lalu yang barusaja ia fotokopi tadi siang dari kawan nya. “Soal ulangan tengah semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012. Pelajaran : Sejarah” begitulah kop atau kepala soal yang tertera pada lembaran itu.” Lumayan lah buat latihan” katanya dalam hati. Tanpa basa-basi Deni mengambil pulpenya dan mengisi soal itu.</p>
<p>Ada beberapa soal yang sudah ia kuasai seperti teori/hipotesis masuknya agama Hindu ke Indonesia. Hipostesis Waisya yang menyatakan bahwa agama Hindu dibawa oleh para pedagang dari tempat asal mereka yaitu dari India. Hipotesis Brahmana menyatakan Brahman atau pendeta dalam agama hindu yang menyebarkanya. Ada juga Hipotesis Ksatria yang menekankan bahwa wilayah Indonesia dijajah oleh para Ksatria yang melarikan diri dari india. Ada lagi Hipotesis Nasional yang men <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/bawassul31/menjelang-ujian-tengah-semester.htm'>Menjelang Ujian Tengah Semester Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09489238461630928428noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6771006560857319941.post-56738614587769993982017-03-06T15:09:00.001-08:002017-03-06T15:09:10.575-08:00Peta yang Salah<a href='http://www.nomor1.com/bawassul31/peta-yang-salah.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/16.jpg' alt='Peta yang Salah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>
Belajar di sekolah kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa kita melihat dunia sesuai dengan peta realitas yang bermukim di kepala kita. Peta realitas bukan realitas itu sendiri. Sama seperti peta Indonesia bukan wilayah Indonesia yang sesungguhnya; peta Medan bukan kota Medan itu sendiri; peta Bandung bukan kota Bandung itu sendiri; dan semua peta bukanlah kenyataan yang sesungguhnya. Peta hanyalah penggambaran atas suatu wilayah, tetapi bukan wilayah itu sendiri. Wilayah tak bisa salah, karena ia merupakan fakta, kenyataan, apa adanya. Namun, peta bisa (atau bahkan sering) salah, sebab ia merupakan gambar yang dibuat oleh orang tertentu, dengan asumsi-asumsi dan tujuan tertentu, dalam keadaan dan cara tertentu. Dan jika peta yang kita pegang sebenarnya keliru—sementara kita tidak menyadari kekeliruan tersebut—maka kesimpulan yang kita ambil dalam hal tertentu boleh jadi akan sangat keliru.</p>
<p> Sebagai contoh, seorang kawan saya pernah menuturkan pengalamannya mencari tempat pondokan d <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/bawassul31/peta-yang-salah.htm'>Peta yang Salah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09489238461630928428noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6771006560857319941.post-14906584369576084392017-03-06T07:54:00.001-08:002017-03-06T07:54:57.701-08:00Wiro Sableng #55 : Misteri Dewi Bunga Mayat<a href='http://www.nomor1.com/bawassul31/wiro-sableng-episode-55-misteri-dewi.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/6.jpg' alt='Wiro Sableng #55 : Misteri Dewi Bunga Mayat Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a>WIRO SABLENG<br><br>
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212<br><br>
Karya: Bastian Tito<br><br>
SATU<br><br>
DI DALAM KEDAI yang tak seberapa besar itu hawa terasa hangat dan pengap padahal di luar hujan rintik-rintik dan angin bertiup cukup keras. Pendekar 212 Wiro Sableng seharusnya sudah sejak tadi meninggalkan kedai dengan perut kenyang. Namun seorang dara berwajah manis yang setiap mata lelaki tak mau berkesip memandangnya, membuat murid Sinto Gendeng itu tak beranjak dari bangku yang didudukinya.<br><br>
Si jelita itu makan dengan tenang di sudut kedai. Kepalanya hampir selalu tertunduk. Namun dari tempatnya duduk Wiro bisa melihat hampir keseluruhan wajah yang cantik itu. Sang dara mengenakan pakaian putih sebentuk kebaya panjang dengan kancing besar-besar yang tebuat dari kain putih. Dia tidak mengenakan kain panjang sebagaimana biasanya orang memakai kebaya, tetapi mengenakan sehelai celana panjang sebatas betis juga berwarna putih. Sebagian betisnya yang tersembul tampak kukuh walaupun tidak menyembunyikan kemulusan dan kelembutan serta keputihan sebagai betis seorang <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/bawassul31/wiro-sableng-episode-55-misteri-dewi.htm'>Wiro Sableng #55 : Misteri Dewi Bunga Mayat Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09489238461630928428noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6771006560857319941.post-59826187005830219022017-02-13T12:54:00.001-08:002017-02-13T12:54:24.959-08:00Jangan Berhenti Di Tengah Badai<a href='http://www.nomor1.com/bawassul31/jangan-berhenti-di-tengah-badai.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/1.jpg' alt='Jangan Berhenti Di Tengah Badai Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Pada suatu hari, ada seorang anak yg sedang berkendara dengan ayahnya , spt biasanya mereka bekendaraan menuju ke suatu tempat. Dan si anak yg mengemudikan mobil .</p>
<p></p>
<p>Setelah beberapa puluh kilometer, tiba? awan hitam datang bersama angin kencang.</p>
<p></p>
<p>Langit menjadi gelap. Kulihat beberapa kendaraan mulai menepi & berhenti.</p>
<p></p>
<p></p>
<p></p>
<p>"Bagaimana Ayah? Kita berhenti?", si anak bertanya.</p>
<p></p>
<p>"Teruslah mengemudi!", kata sang Ayah.</p>
<p></p>
<p>si anak tetap menjalankan mobil mengikuti perintah ayahnya.</p>
<p></p>
<p>Langit makin gelap, angin bertiup makin kencang. Hujanpun turun dg derasnya .</p>
<p></p>
<p>Beberapa pohon besar bertumbangan, bahkan ada pohon2 kecil yg diterbangkan angin.</p>
<p></p>
<p>Suasana nya sangat menakutkan.</p>
<p></p>
<p>Banyak kendaraan? besar juga mulai menepi & berhenti.</p>
<p></p>
<p></p>
<p></p>
<p>"Ayah...?"</p>
<p></p>
<p>"Teruslah mengemudi, tingkatkan perhatian dan ekstra hati-hati!" kata sang Ayah sambil terus melihat ke depan.</p>
<p></p>
<p>Si Anak tetap me <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/bawassul31/jangan-berhenti-di-tengah-badai.htm'>Jangan Berhenti Di Tengah Badai Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09489238461630928428noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6771006560857319941.post-38714080791660429162017-02-02T22:45:00.001-08:002017-02-02T22:45:21.697-08:00Tiga Karung Beras<a href='http://www.nomor1.com/bawassul31/tiga-karung-beras.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/18.jpg' alt='Tiga Karung Beras Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Ini adalah makanan yang tidak bisa dibeli dengan uang. Kisah ini adalah kisah nyata sebuah keluarga yang sangat miskin, yang memiliki seorang anak laki-laki. Ayahnya sudah meninggal dunia, tinggalah ibu dan anak laki-lakinya untuk saling menopang.</p>
<p></p>
<p>Ibunya bersusah payah seorang membesarkan anaknya, saat itu kampung tersebut belum memiliki listrik. Saat membaca buku, sang anak tersebut diterangi sinar lampu minyak, sedangkan ibunya dengan penuh kasih menjahitkan baju untuk sang anak.</p>
<p></p>
<p>Saat memasuki musim gugur, sang anak memasuki sekolah menengah atas. Tetapi justru saat itulah ibunya menderita penyakit rematik yang parah sehingga tidak bisa lagi bekerja disawah.</p>
<p></p>
<p>Saat itu setiap bulannya murid-murid diharuskan membawa tiga puluh kg beras untuk dibawa kekantin sekolah. Sang anak mengerti bahwa ibuya tidak mungkin bisa memberikan tiga puluh kg beras tersebut.</p>
<p></p>
<p>Dan kemudian berkata kepada ibunya: "Ma, saya mau berhenti sekolah dan membantu mama bekerja di sawah". Ibunya mengelus kepala anaknya dan berkata, "Kamu memiliki niat <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/bawassul31/tiga-karung-beras.htm'>Tiga Karung Beras Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09489238461630928428noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6771006560857319941.post-64495616482647263352017-01-29T10:45:00.001-08:002017-01-29T10:45:55.013-08:00Wiro Sableng #173 : Roh Jemputan<a href='http://www.nomor1.com/bawassul31/wiro-sableng-episode-173-roh-jemputan.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/7.jpg' alt='Wiro Sableng #173 : Roh Jemputan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a>WIRO SABLENG<br><br>
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212<br><br>
Karya: Bastian Tito<br><br>
Episode : MALAM JAHANAM DI MATARAM<br><br>
SESUAI petunjuk Para Dewa yang diterima melalui Satria Lonceng Dewa Mimba Purana, Sri Maharaja Mataram Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala berhasil menemui Empat Mayat Aneh yang terbujur dalam sebuah peti mati hitam besar. Peti mati ini muncul dari dalam sebuah kuburan raksasa yang datang dari langit, turun ketanah lalu secara aneh terbelah menguak.<br><br>
Ketika penutup peti mati terpentang membuka sendiri, dari dalam peti memancar empat cahaya coklat menyilaukan mata hingga Raja Mataram Rakai Kayuwangi tercekat mundur. Suasana tambah mencekam sewaktu dari dalam peti terdengar suara keras berucap.<br><br>
"Pelihara mata hanya melihat kebaikan."<br><br>
"Pelihara mulut hanya bicara kebaikan."<br><br>
"Pelihara telinga hanya mendengar kebaikan."<br><br>
"Pelihara kemaluan hanya untuk kebaikan."Untuk beberapa ketika Raja Mataram tidak dapat melihat apa yang terdapat di dalam peti mati karena ada kepulan asap kelabu menutupi pemandangan. Tak selang berapa lama, begitu asap kelabu sirna, Rakai Kayuwangi menyaksikan satu pemandangan yang sungguh luar biasa! Di dalam peti mati terbujur empat sosok mayat laki-laki dengan sekujur tubuh kecuali wajah dan kepala terbalut gulungan kain putih. Mayat pertama dalam keadaan dua tangan ditutupkan ke mata. Mayat kedua tangan menutupi mulut. Mayat ketiga dua tangan ditutupkan ke telinga kiri <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/bawassul31/wiro-sableng-episode-173-roh-jemputan.htm'>Wiro Sableng #173 : Roh Jemputan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09489238461630928428noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6771006560857319941.post-3663436586147678872017-01-04T00:09:00.001-08:002017-01-04T00:09:37.951-08:00MENJADI PEMIMPIN SEJATI<a href='http://www.nomor1.com/bawassul31/menjadi-pemimpin-sejati.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/24.jpg' alt='MENJADI PEMIMPIN SEJATI Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>03 September 2007 – 04:49 (Diposting oleh: Editor)</p>
<p>“Seorang pemimpin adalah seseorang yang melihat lebih banyak dari pada yang dilihat orang lain, yang melihat lebih jauh dari pada yang dilihat orang lain, dan yang melihat sebelum yang lainnya melihat.” Levoy Eims, penulis buku Be The Leader You Were Meant To Be.</p>
<p>Levoy Eims mencoba memberikan gambaran tentang seorang pemimpin sejati. Kita semua sangat membutuhkan seorang pemimpin sejati guna membangun budaya positif, kemajuan dan prestasi dalam berbagai bidang kehidupan; misalnya dalam bisnis, organisasi atau sosial masyarakat. Melalui kisah tentang dua orang penjelajah kutub selatan berikut ini kita akan mencoba meneladani bagaimana sosok pemimpin sejati yang sesungguhnya.</p>
<p>Dikisahkan bahwa kutub utara telah berhasil ditahklukkan pada tanggal 6 April 1909 oleh kelompok penjelajah pimpinan Robert E. Peary (1856-1920) asal Amerika. Berita tentang keberhasilan penjelajahan tersebut segera tersebar ke seluruh penjuru dunia. Dua orang diantaranya tertarik untuk menahlukkan kutub selatan, yaitu Roald Amundsen (1872-1928) dari Norwegia dan seorang pejabat angkatan laut Inggris, Kapten Robert Falcon Scott.</p>
<p>Ke <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/bawassul31/menjadi-pemimpin-sejati.htm'>MENJADI PEMIMPIN SEJATI Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09489238461630928428noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6771006560857319941.post-22408590289860581832017-01-01T06:10:00.001-08:002017-01-01T06:10:27.792-08:00Semut Yang Pindah Rumah<a href='http://www.nomor1.com/bawassul31/semut-yang-pindah-rumah.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/24.jpg' alt='Semut Yang Pindah Rumah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>“Maju.. maju..<br />
dia mendekat, cepatlah..<br />
kita harus selamat sampai di sana..”<br />
Begitulah suara riuh-riuh kecil yang kudengar sejak dari tadi aku bangun tidur. Meraka keluar dari kediaman pertama mereka, berbaris entah itu menuju kemana. Perjalanan mereka yang begitu panjang, membuat mereka takut akan terjadi sesuatu.</p>
<p>Aku yang langsung kaget melihat mereka, dapatkah engkau bayangkan ketika bangun tidur mereka berbaris di dinding, sedangkan wajahku mengahadap kesana. Sontak aku langsung kaget, saat itu juga rasa ngantukku hilang, padahal awalnya aku malas sekali untuk bangun. Rasa takut meghampiriku. Tapi, lama-lama rasa itu mulai hilang, aku mulai memperhatikan mereka dengan seksama, apa yang mereka fikirkan? Mengapa mereka tampak terlalu tergesa-gesa berjalan?<br />
mungkin mereka mengira bahwa aku adalah raksasa jahat yang akan mengganggu mereka.. hmm.. mereka terlalu berprasangka buruk terhadapku, tapi lama-kelaman pasukan mereka bertambah sampai- sampai ratu mereka juga keluar. Aku yang tadinya niat tidak akan mengganggu mereka mulai merubah fikiran, kaya’nya mereka yang akan menakut-takutiku.</p>
<p>Aku beraksi, aku ambil minyak angin aku semburkan pada mereka, so <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/bawassul31/semut-yang-pindah-rumah.htm'>Semut Yang Pindah Rumah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09489238461630928428noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6771006560857319941.post-20018054618470827672016-12-30T09:36:00.001-08:002016-12-30T09:36:16.816-08:00Pertanyaan Terpenting<a href='http://www.nomor1.com/bawassul31/pertanyaan-terpenting.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/22.jpg' alt='Pertanyaan Terpenting Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Namaku Riri, aku saat ini sedang kuliah semester akhir di sebuah universitas negeri. Aku kuliah disebuah jurusan yang cukup favorit, yaitu jurusan Kedokteran. Sebuah jurusan ? yang aku yakini ? dapat membuat hidupku lebih baik di masa mendatang.</p>
<p></p>
<p>Bukan kehidupan yang hanya untukku, tetapi juga buat keluargaku yang telah susah payah mengumpulkan uang ? agar aku dapat meneruskan dan meluluskan kuliahku. Kakakku juga rela untuk tidak menikah tahun ini, karena ia harus menyisihkan sebagian gajinya untuk membiayai tugas akhir dan biaya-biaya laboratoriumku yang cukup tinggi.</p>
<p></p>
<p>Hari ini adalah hari ujian semesteranku. Mata kuliah ini diampu oleh dosen yang cukup unik, dia ingin memberikan pertanyaan-pertanyaan ujian secara lisan. ?Agar aku bisa dekat dengan mahasiswa.? katanya beberapa waktu lalu.</p>
<p></p>
<p>Satu per satu pertanyaan pun dia lontarkan, kami para mahasiswa berusaha menjawab pertanyaan itu semampu mungkin dalam kertas ujian kami. Ketakutanku terjawab hari ini, 9 pertanyaan yang dilontarkannya lumayan mudah untuk dijawab. Jawaban demi jawaban pun dengan lancar aku tulis di lembar jawabku.</p>
<p></p>
<p>Tinggal pertanyaan ke-10.</p>
<p></p>
<p>?Ini pertanyaan terakhir.? kata dosen itu.</p>
<p></p>
<p>?Coba tuliskan nama ibu <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/bawassul31/pertanyaan-terpenting.htm'>Pertanyaan Terpenting Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09489238461630928428noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6771006560857319941.post-40334405377555388132016-12-17T17:37:00.001-08:002016-12-17T17:37:11.233-08:00Pembuktian<a href='http://www.nomor1.com/bawassul31/pembuktian.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/11.jpg' alt='Pembuktian Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Pendiam tapi menyenangkan, itulah aku, versi diriku sebulan yang lalu. Ya, andai saja mahasiswa jurusan sastra Indonesia itu tidak PKL (Praktek Kerja Lapangan) di sekolahku, tepatnya di kelasku. Hari ini harusnya ulangan bahasa Indonesia dari Ibu Dewi, guru favoritku. Namun nasibku sungguh malang, Ibu Dewi tidak bisa mengajar karena harus menghadiri rapat tiba-tiba yang diadakan di luar kota. Itu kata Pak Udi, pesuruh sekolah. Sebagai penggantinya, seorang mahasiswa yang harusnya praktek di kelas sebelah, dipindahkan praktek ke kelasku. Sebelum aku bernafas untuk ketidakhadiran Ibu Dewi, mahasiswa itu nyelonong ke kelas kami tampa menyapa atau sekedar basa-basi. Semua teman cewekku nampak terpukau karena mahasiswa itu adalah seorang cowok. Tidak ganteng menurutku, ia hanya menang memakai pakaian bermerk, yang meski tertutup jas prakteknya masih saja kelihatan. Dinda yang duduk di depanku tak henti-hentinya memuji.<br />
“Selamat pagi, adik-adik SMA!” ia baru menyapa, mungkin baru ingat.<br />
“Pagi Pak!!” balas mereka tapi tak termasuk aku. Aku diam saja di pojokan. Masa bodoh. Aku tetap asyik dengan novel hadiah dari Ibu <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/bawassul31/pembuktian.htm'>Pembuktian Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09489238461630928428noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6771006560857319941.post-32250583292937195542016-11-01T15:42:00.001-07:002016-11-01T15:42:18.211-07:00Wiro Sableng #170 : Kupu-Kupu Mata Dewa<a href='http://ayoberbisnis.co.id/bawassul31/wiro-sableng-episode-170-kupu-kupu-mata.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/40.jpg' alt='Wiro Sableng #170 : Kupu-Kupu Mata Dewa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a>WIRO SABLENG<br><br>
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212<br><br>
Karya: Bastian Tito<br><br>
Episode : KUPU-KUPU GIOK NGARAI SIANOK<br><br>
"Tuanku Laras, dengarkan saya. Ada yang hendak saya katakan. Ada satu hal yang sangat saya takutkan ..." Tuanku Laras angkat kepalanya dari dada Chia Swie Kim. Tapi dua tangan kini turun memegang paha Si gadis. "Puti Mata Dewa, kekaSihku ... Katakan, hal apa yang kau takutkan?" "Tuanku Laras, ketahuilah, saya sudah tidak gadis lagi. Saya tidak perawan lagi..." Sepasang mata Tuanku Laras membeliak. Bulu hitam putih yang menutupi wajah berdiri meranggas. "Puti Mata Dewa, apa maksudmu? Bicara yang jelas." "Tuanku Laras, ketika berada di goa kediaman Datuk Marajo Sati, Datuk itu telah merampas kehormatan saya. Dia meniduri saya sampai berulang kali..." Habis berkata begitu Chia Swie Kim lalu menangis sesenggukan. Apa yang diucapkan Si gadis seperti gelegar petir terdengarnya di telinga Tuanku Laras. "Srett!" Tiba-tiba Tuanku Laras cabut pedang Al Kausar.<br><br>
<br><br>
BUKIT Batu Patah di Gudam, ranah Minangkabau, malam bulan sabit hari ke tiga. Kawasan yang selama ini diselimuti kesunyian dan dipalut kegelapan di malam hari, kini keadaannya sangat berbeda. Dua buah obor tiba-tiba melayang di udara. Entah Siapa yang melemparkan. Hebatnya, dua obor itu kemudian menukik ke tanah lalu clep... clep!<br><br>
Menancap di halaman Rumah Gadang Nan Sambilan Ruang yang merupakan bangunan bekas I <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://ayoberbisnis.co.id/bawassul31/wiro-sableng-episode-170-kupu-kupu-mata.htm'>Wiro Sableng #170 : Kupu-Kupu Mata Dewa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09489238461630928428noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6771006560857319941.post-21722631905814343922016-11-01T08:46:00.001-07:002016-11-01T08:46:26.752-07:00Doa Tanpa Arti<a href='http://ayoberbisnis.co.id/bawassul31/doa-tanpa-arti.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/15.jpg' alt='Doa Tanpa Arti Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Pada suatu malam yang sangat dingin, seorang pemuda duduk di dekat perapian dirumahnya untuk menghangatkan badan. Saat pandangannya menatap jendela rumahnya, dilihatnya seorang kakek sedang berjalan ditengah salju yang putih.</p>
<p></p>
<p>Sang Pemuda kemudian berpikir, ?Ah Malangnya kakek itu, dia harus berjalan ditengah badai salju seperti ini. Baiklah aku akan mendoakan dia saja agar dapat tempat berteduh.? Pemuda itu lalu berdoa kepada Tuhan : ?Tuhan bantulah agar orang tua di depan rumahku ini mendapatkan tempat untuk berteduh. Kasihan Tuhan dia kedinginan.?</p>
<p></p>
<p>Ketika si pemuda mengakhiri doanya dilihatnya sang kakek berjalan mendekati rumahnya dan diapun sempat mendengar suara rintihan sang kakek yang kedinginan ketika sang kakek bersandar di dekat jendela rumahnya. Mendengar itu sang pemuda berdoa lagi kepada Tuhan. ? Tuhan lihatlah sang kakek di luar rumah itu. Kasihan sekali dia Tuhan, biarlah engkau membantunya agar dia tidak kedinginan lagi.bantulah agar dia mendapatkan tempat berteduh yang hangat.? Setelah itu si pemuda pun tidur lelap.</p>
<p></p>
<p>Keesokan harinya si pemuda terbangun karena suara gaduh masyarakat sekitarnya. Dia pun keluar <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://ayoberbisnis.co.id/bawassul31/doa-tanpa-arti.htm'>Doa Tanpa Arti Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09489238461630928428noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6771006560857319941.post-45785469057205567842016-10-31T23:37:00.001-07:002016-10-31T23:37:54.174-07:00Wiro Sableng #72 : Purnama Berdarah<a href='http://nomor1.org/bawassul31/wiro-sableng-episode-72-purnama-berdarah_7.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/43.jpg' alt='Wiro Sableng #72 : Purnama Berdarah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a>WIRO SABLENG<br><br>
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212<br><br>
Karya: Bastian Tito<br><br>
HUJAN lebat mendera Pantai Selatan. Suara hujan yang diterpa hembusan angin keras yang datang dari laut menimbulkan suara menggidikkan di telinga siapa saja yang mendengarnya. Di bawah hujan lebat itu seorang penunggang kuda memacu tunggangannya sepanjang tepian pantai, menembus hujan dan deru angin ke arah timur. Tepat di satu bukit karang yang menjulang orang ini hentikan kudanya. Sambil menepuk tengkuk binatang itu dia berkata. "Jangan ke mana-mana. Tunggu di sini sampai aku kembali!"<br><br>
Seperti mengerti akan ucapan orang, kuda itu mendekatkan kepalanya ke bahu tuannya dan menjilat bahu itu beberapa kali. Ketika petir kelihatan menyambar di tengah laut, penunggang kuda tadi telah lenyap dari tempat itu. Dia melompat ke sebuah celah sempit di kaki bukit karang. Di dalam celah itu ada bagian bukit yang berbentuk seperti tangga kasar. Orang ini menaiki tangga itu dengan gerakan cepat. Tangga batu kara <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://nomor1.org/bawassul31/wiro-sableng-episode-72-purnama-berdarah_7.htm'>Wiro Sableng #72 : Purnama Berdarah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09489238461630928428noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6771006560857319941.post-75018318419897608902016-10-27T03:36:00.001-07:002016-10-27T03:36:47.612-07:00Membeli Kebahagiaan<a href='http://smartprosumer.com/bawassul31/membeli-kebahagiaan.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/20.jpg' alt='Membeli Kebahagiaan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p><em>Oleh: Muhammad Nur</em></p>
<p>Seperti biasa Mahmoud, Kepala cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di jakarta, tiba di rumahnya pada pukul sembilan malam. Setiap malam, pasti istrinya dengan setia menunggui dan membukakan pintu untuknya. Namun, malam itu tidak seperti biasanya, zaskia putri pertamanya yang baru duduk di kelas tiga sekolah dasar membukakan pintu untuknya. Nampaknya dia sudak menunggu cukup lama.</p>
<p>“Kok, belum tidur ?” sapa Mahmoud sambil mencium anaknya.
Biasanya Zaskia memang sudah lelap ketika dia pulang dan baru terjaga ketika dia akan berangkat ke kantor pagi hari.</p>
<p>Sambil membuntuti sang ayah menuju ruang keluarga, Zaskia menjawab, “Aku nunggu ayah pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji ayah?”</p>
<p>“Lho tumben, kok nanya gaji ayah? Mau minta uang lagi ya?”
“Ah, enggak. Pengen tahu aja” ucap Zaskia singkat.</p>
<p>”Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari ayah bekerja sekitar 10 jam dan bayar Rp.400.000,- Setiap bulan rata-rata dihitung 22 hari kerja. Sabtu dan Minggu libur, kadang Sabtu ayah masih lembur dan mendapat gaji tambahan. Jadi, gaji ayah dalam satu bulan berapa, hayo?”</p>
<p>Zaskia berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar, <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://smartprosumer.com/bawassul31/membeli-kebahagiaan.htm'>Membeli Kebahagiaan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09489238461630928428noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6771006560857319941.post-25593952151850324762016-10-26T11:20:00.001-07:002016-10-26T11:20:24.495-07:00Nasihat Ayah<a href='http://biogreen.biz/bawassul31/nasihat-ayah.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://biogreen.biz/img/wallpaper/biogreen_013.jpg' alt='Nasihat Ayah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Aku adalah siswi kelas XI di SMPN 121 JAKARTA UTARA. Aku mempunyai cita-cita yang tinggi. Aku bercita-cita ingin menjadi seorang guru bahasa indonesia, karena aku sangat menyukai pelajaran di bidang sastra dan bahasa. Setelah lulus SMP nanti, aku sangat ingin melanjutlan ke SMAN 75, tetapi orangtua ku tidak mendukung niat ku ini.</p>
<p>Saat di rumah, aku dan keluargaku sedang berkumpul di ruang tamu, ayahku mengawali percakapan dengan menanyakan nilai rapot bayangan ku yang sudah dibagikan.<br />
“Nak bagaimana dengan nilai rapotmu? Apakah kamu puas dengan nilai rapotmu?” tanya ayah kepada ku.<br />
“Alhamdulillah, Yah! Nilai rapotku lumayan bagus, hanya 2 mata pelajaran yang dibawah KKM” kata ku.<br />
“Dan aku sudah cukup puas dengan nilai rapotku. Bagaimana dengan Ayah? Apa Ayah puas dengan nilai rapotku?” kata ku lagi.<br />
“iya Nak, Ayah juga sudah puas dengan hasil belajarmu. Pesan Ayah! Agar kamu rajin belajar lagi, supaya nanti bisa masuk SMA Neger <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://biogreen.biz/bawassul31/nasihat-ayah.htm'>Nasihat Ayah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09489238461630928428noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6771006560857319941.post-45827859415120180972016-10-21T16:57:00.001-07:002016-10-21T16:57:41.414-07:00Mengapa Harus Menunggu?<a href='http://nomor1.org/bawassul31/mengapa-harus-menunggu.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/23.jpg' alt='Mengapa Harus Menunggu? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Dikisahkan, ada seorang anak berusia 9 tahun. Saat dia sedang membantu ayahnya mengangkut batu bara demi mengumpulkan dana untuk kegiatan amal, terjadilah kecelakaan yang telah merubah seluruh kehidupannya. Dia terjatuh, dan kakinya terlindas kereta api barang sehingga sepasang kaki harus diamputasi. Berbulan-bulan, hari-harinya diwarnai dengan penderitaan panjang, dia harus berjuang dari satu meja operasi ke meja operasi lainnya dan menghabiskan jam-jam yang sangat menyakitkan. </p>
<p>Namun dia tidak pernah patah semangat dan dengan tegar menjalaninya sehingga dokter mengijinkannya keluar dari rumah sakit dengan berkursi roda. Tanpa membuang waktu dia ingin menguji fisiknya dengan belajar berenang. Pertama kali masuk ke air, dia pun langsung tenggelam sampai ke dasar kolam renang. Pelatihnya menggunakan jala untuk mengangkatnya naik ke permukaan. Pelajaran mengapung dan seterusnya dilakukan setiap hari dan 5 bulan kemudian dia mampu berenang sebanyak 52x panjang kolam renang tanpa berhenti! Sungguh luar biasa! </p>
<p>Dan sejak saat itu, tidak ada lagi yang bisa menghalangi keinginannya untuk melakukan kegiatan fisik layaknya orang-orang yang bertubuh normal. Dia bel <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://nomor1.org/bawassul31/mengapa-harus-menunggu.htm'>Mengapa Harus Menunggu? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09489238461630928428noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6771006560857319941.post-68859605022256510502016-10-14T05:12:00.001-07:002016-10-14T05:12:35.134-07:00Deret Tinta Untuk Negeri<a href='http://ayoberbisnis.co.id/bawassul31/deret-tinta-untuk-negeri.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/25.jpg' alt='Deret Tinta Untuk Negeri Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Apakah aku bisa banggakan orangtuaku, banggakan negeriku, banggakan bangsaku, banggakan tanah airku, apapun keadaanku?<br />
Aku ingin menjadi anak yang hidup normal seperti sebayaku. Menapaki setiap detik waktu belajarku di sekolah, bergaul dengan teman seusia, banggakan orangtua, berprestasi di usia muda, bahkan saatnya aku mati kapanpun itu aku juga ingin dikenang. Bukan karena kebodohanku, tapi karena prestasiku. Salahkah aku berkeinginan mewujudkan hal itu?<br />
Tapi mengapa aku dilahirkan dengan keterbatasan? Bagaimana aku bisa mewujudkan keinginanku jika keadaanku seperti ini ya Allah?</p>
<p>Namaku Salsabila Adriyani Fatiha, atau yang kerap disapa Bella. Aku bukan lah anak dari seorang direktur bank ternama di kota, bukan pula seorang anak dari pengusaha garment kaya. Ayahku yang hanya seorang guru bantu di salah satu sekolah dasar dekat rumah, bukanlah suatu pekerjaan yang bisa membantu ekonomi keluarga. Sedangkan ibuku hanya seorang buruh cuci. Usiaku genap 14 tahun saat 2 bulan yang lalu. Kehidupanku sehari hari hanyalah membantu ibu menyelesaikan pekerjaan di rumah, juga menempuh pendidikan di salah satu sekolah menengah pertama luar biasa di kotaku.</p>
<p>SMPLB? Ayah menyekolahkanku di sana karena aku mempunyai keterbata <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://ayoberbisnis.co.id/bawassul31/deret-tinta-untuk-negeri.htm'>Deret Tinta Untuk Negeri Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09489238461630928428noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6771006560857319941.post-63678192941715254122016-10-12T22:47:00.001-07:002016-10-12T22:47:16.186-07:00Dia Semangatku<a href='http://ayoberbisnis.co.id/bawassul31/dia-semangatku.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/15.jpg' alt='Dia Semangatku Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Dengan lesu, ku hempaskan tubuhku di atas kursi panjang yang berada tepat di depan kelas. Berulang kali ku hembuskan nafas putus asa. Kini, batinku kembali berontak.<br />
Ah! nilai ini benar-benar berhasil merusak mood ku, keluh batinku. </p>
<p>Saat fikirku dikuasai renungan, tiba-tiba seseorang menarik kertas hasil ulangan fisika yang sedari tadi berada dalam genggamanku. Seketika lamunanku ku pun membuyar. </p>
<p>“Hhhh.. 38?” desisnya meremehkan.<br />
Aku hanya menatapnya tanpa ekpresi. Please, jangan dibuat down lagi!! jeritku dalam hati. </p>
<p>Usai mengamati kertas hasil ulanganku, Rizky akhirnya mengambil posisi duduk di sampingku.<br />
“Gak belajar?” tanyanya.<br />
Aku hanya diam. Sekilas ku lihat dia tersenyum.<br />
“Ko bisa ya, cewe yang dulunya berprestasi dapat nilai segini?”<br />
Aku memutar kepala, memberanikan diri menatap wajahnya.<br />
“Aku sudah berusaha” jawabku seadanya.<br />
Rizky balas menatapku, tapi kali ini urung mengomentari jawabanku barusan. Dia berdiri dan berbalik membelakangiku lalu berjalan masuk ke dalam kelasku. Mau apa dia? fikirku. Selang beberapa menit kemudian akhirnya rizky keluar dan kembali duduk di sampingku. </p>
<p>“Nih” ucapnya.<br />
Aku menoleh ke arahnya dan kudapati sebuah perahu kertas berada di atas tangannya. Dengan ragu, ku ambil perahu kertas itu dari ta <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://ayoberbisnis.co.id/bawassul31/dia-semangatku.htm'>Dia Semangatku Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09489238461630928428noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6771006560857319941.post-61776920007691839302016-10-09T14:19:00.001-07:002016-10-09T14:19:43.920-07:00Wiro Sableng #154 : Insan Tanpa Wajah<a href='http://nomor1.com/bawassul31/wiro-sableng-episode-154-insan-tanpa.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/37.jpg' alt='Wiro Sableng #154 : Insan Tanpa Wajah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a>WIRO SABLENG<br><br>
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212<br><br>
Karya: Bastian Tito<br><br>
Episode : PETAKA PATUNG KAMASUTRA<br><br>
GURUN Tengger siang terik panas membara. Hari itu hari ke 305, merupakan hari terakhir dari tapa samadi yang dilakukan Cakra Mentari di atas pohon tanjung besar yang tidak terlihat oleh mata manusia biasa. Sekujur tubuhnya mulai dari rambut sampai ke kaki memutih tertutup lapisan debu gurun pasir. Sekian ratus hari dia duduk tidak bergerak, bahkan seolah tanpa bernafas di atas pohon tanjung yang menghadap ke utara. Setiap hari, tepat pada pertengahan siang, sekuntum bunga tanjung melayang jatuh ke arah kepalanya, secara gaib masuk ke dalam tubuh lewat ubun-ubun. Itulah satu-satunya makanan sekaligus minuman yang memberi kehidupan pada Cakra Mentari.<br><br>
Perlahan-lahan matahari bergerak menuju titik tertingginya. Menjelang bola penerang jagat itu mencapai titik kulminasinya, sekujur tubuh Cakra Mentari tampak bergetar. Ada hawa dingin aneh menyelimuti, membuat tubuh pemuda itu mengeluarkan asap tipis yang memancarkan cahaya kebiruan. Sekuntum bunga tanjung luruh, melayang jatuh masuk ke dalam kepalanya. Itulah kuntum bunga yang ke 305, merupakan makanan terakhir di penutup tapa samadinya.<br><br>
Tiba-tiba di arah timur muncul satu titik putih, bergerak ke arah pohon tanjung besar di tengah gurun pasir Tengger. Saat demi saat noktah putih ini berubah besar dan ketika hanya tingga <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://nomor1.com/bawassul31/wiro-sableng-episode-154-insan-tanpa.htm'>Wiro Sableng #154 : Insan Tanpa Wajah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09489238461630928428noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6771006560857319941.post-49914918103107261002016-10-08T18:35:00.001-07:002016-10-08T18:35:41.179-07:00Saluran Air<a href='http://nomor1.com/bawassul31/saluran-air.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/12.jpg' alt='Saluran Air Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Italia, tahun 1801. </p>
<p>Pablo dan Bruno adalah dua orang saudara sepupu yang tinggal di sebuah desa
di lembah yang indah.</p>
<p>Keduanya adalah pemuda yang bersemangat tinggi untuk maju dan meraih cita-cita.</p>
<p>Mereka pun berkhayal, suatu saat akan menjadi orang terkaya di desanya.</p>
<p>Suatu hari, kesempatan pun tiba. Kepala desa mencari 2 orang pemuda untuk membawa
air dari mata air yang terletak di pegunungan ke tempat penampungan air di tengah
desa itu.</p>
<p>Pablo dan Bruno pun mengajukan diri, dan akhirnya mendapat kesempatan itu.</p>
<p>Kemudian keduanya mulai mengangkut air dengan ember. Sepanjang hari mereka
bolak balik mengisi bak penampungan. Mereka digaji berdasarkan jumlah ember
yang masing-masing mereka bawa.</p>
<p>"Wow, kita akan menjadi orang kaya!", teriak Bruno dengan riang.</p>
<p>Namun Pablo tidak merasa seperti itu. Ia tidak yakin akan kaya dengan cara
seperti itu.</p>
<p>Begitu tiba di rumah, ia merasakan punggungnya pegal-peg <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://nomor1.com/bawassul31/saluran-air.htm'>Saluran Air Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09489238461630928428noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6771006560857319941.post-11377704605000206372016-09-30T20:20:00.001-07:002016-09-30T20:20:26.179-07:00Platinum<a href='http://biogreen.biz/bawassul31/platinum.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://biogreen.biz/img/wallpaper/biogreen_009.jpg' alt='Platinum Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Air mataku menetes. Aku masih memandang foto itu. Tidak terasa, dua tahun sudah kakakku, Malik pergi. Sebenarnya bukan untuk meninggalkanku, hanya menjagaku dari suatu tempat di atas sana. Aku ingin menceritakan semua hal yang aku alami selama beberapa bulan ini kepadanya. Andai kamu disini Malik…</p>
<p>“You can take everything I have<br />
You can break everything I am<br />
Like I’m made of glass<br />
Like I’m made of paper”<br />
DEMI LOVATO – SKYSCRAPER</p>
<p>Waktu yang aku tunggu pun tiba. Istirahat jam pertama. Aku putuskan untuk menghabiskan istirahat 30 menit ini dengan menikmati lagu-lagu Demi Lovato di bangku depan kelas. Bukan karena aku tidak lapar, bukan juga karena tidak ada yang mengajakku, tapi aku tidak mungkin makan ayam kremes di kantin, sedangkan adik dan mamaku hanya makan telur ceplok dan kecap sebagai lauknya.</p>
<p>Keluarga kami sedang berhemat. Benar-benar berhemat. Adikku akan mengikuti festival tari nasional, dan biayanya cukup mahal. Rencananya aku akan mengumpukan uang sakuku, dan apabila sudah cukup banyak, akan kuberikan pada mama.<br />
Lamunanku terbuyar ketika lagu Demi Lovato yang kudengar mulai terus <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://biogreen.biz/bawassul31/platinum.htm'>Platinum Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09489238461630928428noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6771006560857319941.post-7479848671680847512016-09-29T23:44:00.001-07:002016-09-29T23:44:08.563-07:00Belajar Bersyukur<a href='http://biogreen.biz/bawassul31/belajar-bersyukur.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://biogreen.biz/img/wallpaper/biogreen_018.jpg' alt='Belajar Bersyukur Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Cerita pagi tadi yang saya bawakan pada talkshow AW Success Wisdom & Motivation di jaringan Radio Sonora adalah Mangkuk Berlubang. Cerita ini merupakan simbolisasi dari sifat manusia yang kepuasannya tak ada habisnya. Berapa pun banyaknya isi yang mau kita tuangkan ke dalamnya, tidak akan mampu membuat mangkuk itu penuh.
Begitupun dengan kepuasan kita. Pernahkah kita merasa puas yang benar-benar puas atas segala apa yang kita peroleh? Dulu saat kita berjuang meraihnya, kita merasakan bahwa itu akan menjadi pencapaian tertinggi yang mungkin sulit kita capai lagi. Karena itu kita sangat termotivasi untuk meraihnya. Siang dijadikan malam, malam dijadikan siang. Kita bekerja keras, membanting tulang. Namun begitu kita berhasil meraihnya, ada kekosongan baru yang kita temukan. Kita merasa hal yang jauh lebih baik masih mampu kita raih. Kita pun memasang target baru yang lebih tinggi.</p>
<p>Ambisi meraih hasil yang lebih baik dan lebih baik lagi adalah hal yang wajar dalam hidup. Tidak ada yang salah. Malahan sebaiknya didorong untuk meraih hasil optimal. Sebab kita sendiri tidak akan pernah tahu sejauh mana prestasi terbaik yang mampu kita raih sepanjang hidup kita. Salah satu caranya adalah selalu mencoba kesempatan baru.</p>
<p>Hanya saja, sering kali ambisi bu <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://biogreen.biz/bawassul31/belajar-bersyukur.htm'>Belajar Bersyukur Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09489238461630928428noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6771006560857319941.post-53073619266459964822016-09-20T00:49:00.001-07:002016-09-20T00:49:06.625-07:00Wiro Sableng #144 : Nyi Bodong<a href='http://biogreen.biz/bawassul31/wiro-sableng-episode-144-nyi-bodong.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://biogreen.biz/img/wallpaper/biogreen_036.jpg' alt='Wiro Sableng #144 : Nyi Bodong Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a>WIRO SABLENG<br><br>
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212<br><br>
Karya: Bastian Tito<br><br>
Episode : PERJANJIAN DENGAN ROH<br><br>
HUTAN Ngluwer ternyata luas sekali. Setelah matahari menggelintir ke barat, dalam keadaan tangan kanan cidera berat, kepala rampok Surah Nenggolo akhirnya sampai ke tempat yang dituju. Tempat ini terletak dekat sebuah danau kecil, dikelilingi pohon-pohon besar. Bayangan dedaunan pepohonan yang berbagai ragam membuat air danau seperti berwarna ketika sinar matahari memantul di permukaan air.<br><br>
Di pinggir danau terlihat tiga bangunan beratap rumbia, dua agak kecil dan tertutup dinding. Satunya besar tanpa dinding. Di dalam bangunan besar sembilan orang duduk mengelilingi sebuah meja panjang terbuat dari bambu.<br><br>
Di kepala meja sebelah kanan duduk seorang lelaki berusia sekitar empat puluhan, berwajah cakap, memiliki kening tinggi dan alis mata tebal. Rambut panjang sebahu. Dibanding semua orang yang ada di tempat itu, dia satusatunya yang berpakaian dan berpenampilan apik rapi.<br><br>
Di kiri kanan meja bambu, duduk delapan orang yang rata-rata telah berusia lebih dari setengah abad. Dari raut wajah serta pakaian, jelas menunjukkan sebagai orang rimba persilatan. Satu-satunya perempuan yang hadir di tempat itu adalah s <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://biogreen.biz/bawassul31/wiro-sableng-episode-144-nyi-bodong.htm'>Wiro Sableng #144 : Nyi Bodong Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09489238461630928428noreply@blogger.com0